Tugas MSDM - Proses MSDM Eggsperience

TUGAS MSDM LANJUTAN
Proses MSDM Eggsperience 



Disusun oleh :
Aditya 1620200004
Regita Pertiwi 1721200014
Chyntia Monica  1721200027
Afrilla Marsela  1721200049
Veronica Julia 1721200092

Guru Pembimbing : Charisma Ayu Pramuditha, BTM., M.HRM


PROGRAM MANAJEMEN S1
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MULTI DATA PALEMBANG
 2019



KATA PENGANTAR

Segala puji syukur atas Berkat dan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, karena tanpa berkat dan rahmat-Nya, kami tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Kami juga mengucapkan terimakasih saya kepada Ibu Charisma selaku dosen dengan mata kuliah MSDM Lanjutan yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya makalah yang sempurna dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sumber dalam kegiatan belajar.


Daftar Isi

Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian MSDM
2.2 Fungsi MSDM
2.3 Proses MSDM
2.4 Metode Pendekatan MSDM
2.5 Tantangan MSDM
2.6 Profil Eggsperience
2.7 Proses MSDM Eggsperience
2.8 Permasalahan dan Solusi MSDM Eggsperience

Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka


Bab I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Restoran adalah suatu tempat atau bangunan yang diorganisir secara komersil, yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada semua konsumen baik berupa makanan ataupun minuman (Atmodjo 2005:7). Sedangkan menurut Suyono (2004:1), restoran adalah tempat yang berfungsi untuk menyegarkan kembali kondisi seseorang dengan menyediakan kemudahan makan dan minum.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa restoran adalah tempat yang menjual atau menyajikan makanan maupun minuman berikut dengan pelayanan yang baik kepada konsumen serta menawarkan suasana yang nyaman.

Tujuan Restoran

Tujuan operasional restoran adalah untuk mencari keuntungan dan membuat puas para konsumennya. Berdasarkan aspek dasar keberadaan, restoran memiliki empat tujuan sebagai berikut:
1. Perdagangan. Restoran berfungsi sebagai jasa penjualan dan pelayanan kepada pelanggan dari jenis produknya.
2. Keuangan. Restoran menjaga kelancaran dari berlangsungnya kegiatan merupakan perputaran dari biaya penanaman modal.
3. Kedudukan. Pengoperasian restoran yang utama adalah menyajikan berbagai jenis makanan dan penampilan suasana ruang restoran.
4. Kepraktisan. Restoran dalam penyusunannya menarik perhatian, penyajian dan pelayanan dari jenis usaha tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan.

Produk restoran

Produk yang dihasilkan restoran adalah totalitas dari makanan, minuman, dan seperangkat atribut lainnya, termasuk didalamnya rasa, warna, aroma makanan, harga, nama makanan dan minuman, reputasi restoran, serta jasa pelayanan dengan keramah-tamahan yang diterima guna memuaskan keinginan pelanggan (Soekresno, 2000:8). Secara umum, terdapat tiga komponen produk yang dipasarkan oleh restoran, yaitu:
1. Makanan dan minuman.
2. Pelayanan (service) termasuk cara pelayanan, keramah-tamahan karyawan, valet parking, perhatian khusus seperti ulang tahun, hiburan, dan komplimentari foto untuk pelanggan.
3. Suasana (ambience), termasuk : tema, lighting, seragam, furniture, kebersihan, perlengkapan, dekorasi, dan penataan meja.
Sedangkan menurut Cousin dkk (2002:48-53), produk restoran ditentukan oleh lima faktor, yaitu:
1. Faktor makanan dan minuman. Terdiri dari variabel jenis /menu masakan, variasi pilihan menu, rasa, tekstur, dan presentasi.
2. Faktor pelayanan (service). Terdiri dari variabel pilihan jenis pelayanan, fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk, ketersediaan pembayaran dengan kartu kedit, tersedianya pilihan ukuran porsi, akses terhadap informasi kesehatan, dan ketersediaan kursi untuk balita (high chairs).
3. Faktor kebersihan dan higienitas. Terdiri dari faktor staff grooming, kebersihan pakaian seragam karyawan, daftar menu yang bersih dan rapi, suhu penyajian makanan dan minuman, dan kebersihan area keseluruhan.
4. Faktor harga. Terdiri atas kesesuaian antara kepuasan yang diperoleh dengan sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan.
5. Faktor atmosfir/suasana. Terdiri dari desain, dekorasi, pencahayaan, pengaturan suhu udara, furnishing, tingkat kegaduhan (noise level), perilaku tamu-tamu yang ada di restoran, dan perilaku karyawan. Atmosfer dalam operasional makanan dan minuman dapat dibagi atas atmosfer yang dilihat, yang didengar, disentuh, dirasakan, dan yang dibaui.
Ada banyak restoran di Palembang, salah satunya adalah Eggsperience. Eggsperience merupakan restoran sekaligus tempat nongkrong yang asik karena menyajikan suasana yang nyaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan MSDM ?
2. Apa saja fungsi MSDM tersebut ?
3. Bagaimana proses MSDM ?
4. Apa sajakah metode pendekatan MSDM ?
5. Apa saja tantangan MSDM ?
6. Bagaimana profil Eggsperience ?
7. Bagaimana proses MSDM di Eggsperience ?
8. Apa saja permasalahan dan solusi MSDM di Eggsperience ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas MSDM Lanjutan .

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami apakah MSDM itu.
2. Untuk mengetahui fungsi dari MSDM.
3. Untuk memahami proses dari MSDM.
4. Untuk mengetahui apa saja metode pendekatan MSDM.
5. Untuk mengetahui tantangan dalam MSDM.
6. Untuk mengetahui profil Eggsperience.
7. Untuk mengetahui bagaimana proses MSDM di Eggsperience.
8. Untuk mengetahui permasalahan beserta solusi MSDM dari Eggsperience.

Bab II
Pembahasan

2.1 Pengertian MSDM

MSDM dapat didefinisikan sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan , pengorganisasian, pengarahan,  dan pengevaluasian atas sumber daya manusia saat pengadaan, pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan dan kebutuhan masyarakat. Definisi tersebut mencakup pemilihan karyawan yang memiliki kriteria yang tepat  dalam penempatan posisi di perusahaan, sesuai kriteria perusahaan  sehingga karyawan  dengan kualifikasi tersebut bisa didapatkan, dipertahankan dan dikembangkan kemampuannya sesuai kebutuhan perusahaan.
Dikarenakan kompetisi perusahaan semakin ketat sehingga kebutuhan atas kualifikasi karyawan juga mengalami dinamisasi sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan perusahaan. Banyak perusahaan berskala besar yang menggunakan  departemen SDM atau Personalia untuk mengelola karyawan. Tetapi perusahaan berskala kecil pengelolaan karyawan dilakukan oleh pemilik usaha itu sendiri.
Karyawan merupakan faktor produksi dalam pencapaian tujuan perusahaan yang kemudian mengalami proses pengelolaan oleh perusahaan yang berujung pada sebuah hasil atau keluaran. Karyawan baru biasanya belum memiliki keterampilan atau keahlian yang dibutuhkan perusahaan, sehingga melalui proses pengembangan dan pengelolaan SDM perusahaan tersebut dapat menjadi karyawan yang terampil dan ahli di bidangnya.

2.2 Fungsi MSDM

Tugas utama dari manajemen SDM adalah mengelola manusia secara efektif dan efesien sehingga diperoleh SDM yang terpuaskan oleh perusahaan dan dapat memuaskan keinginan perusahaan. Manajemen SDM memfokuskan perhatian pada pengelolaan SDM yang merupakan bagian daei manajemen umum. Sebagaimana manajemen umum memiliki fungsi, manajemen SDM juga memiliki fungsi – fungsi yaitu :
1. Fungsi manajerial :
- Perencanaan (Planning)
- Pengorganisasian (Organizing)
- Pengarahan (Directing)
- Pengendalian (Controlling)
2. Fungsi Operasional
- Pengadaan tenaga kerja (SDM)
- Pengembangan
- Kompensasi
- Pengintegrasian
- Pemeliharaan
- Pemutusan hubungan kerja
     Manajemen SDM tugas pokoknya adalah merealisasikan tujuan perusahaan, serta memenuhi kebutuhan karyawan dan keluarganya, juga memenuhi tuntutan masyarakat secara umum.

2.3 Proses MSDM

Proses SDM adalah keseluruhan proses yang berkaitan dengan usaha perusahaan yang menyangkut SDM dimulai dari perencanaan SDM, pengadaan SDM yang mencakup rekrutmen, seleksi, pengenalan dan penempatan. Dilanjutkan proses pengembangan yang mencakup pelatihan, dan pengembangan karir. Kemudian proses pengintegrasian antara tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan, serta pemeliharaan tenaga kerja yang mencakup program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan program kesejahteraan karyawan.

       Secara umum proses manajemen SDM dapat dibagi dalam 6 fungsi utama, yaitu :
1. Pengadaan : Mencari dan mendapatkan SDM sesuai kebutuhan perusahaan yang mencakup rekrutmen, seleksi, pengenalan dan penempatan karyawan.
2. Pengembangan : Mengembangkan SDM sesuai kebutuhan perusahaan yang mencakup pelatihan dan pengembangan karir karyawan.
3. Pengkompensasian : Kompensasi SDM merupakan semua pembayaran dalam bentuk uang, benda atau komoditas yang diberikan sebagai penghargaan kepada karyawan.
4. Pengintegrasi : Pengintegrasian atau memadukan anrara tujuan perusahaan dan kebutuhan karyawan, upaya pengintegrasian ini di antaranya adalah Hubungan antar manusia melalui komunikasi, memotivasi, kepemimpinan, perjanjian kerja, dan hubungan industrial melalui perundingan bersama.
5. Pemeliharaan : Memelihara SDM yang mencakup didalamnya program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan program kesejahteraan karyawan.
6. Pemutusan hubungan kerja : Pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara karyawan dan pengusaha.

2.4 Metode Pendekatan MSDM

       Manajemen SDM biasa melakukan 3 metode pendekatan, diantaranya adalah :

1. Pendekatan Mekanis
      Pendekatan mekanis atau biasa disebut mekanisasi merupakan penggantian fungsi tenaga kerja dari manusia dengan tenaga kerja dalam menyelesaikan pekerjaan.
       Kelebihan pendekatan ini adalah produksi yang sangat terstandar karena pekerjaan mesin lebih terstandar dibandingkan pekerjaan manusia. Kemudian produktivitas yang tinggi karena penggunaan mesin dapat dijalankan 24 jam per hari tanpa mengalami resistensi atau penolakan dari mesin. Sedangkan kelemahannya adalah pekerjaan membosankan untuk para pekerja manusia. Kemudian kreativitas menurun dan kebanggan karyawan dalam bekerja pun juga menurun.
      Pendekatan mekanis dapat menimbulkan berbagai masalah, diantaranya adalah :
- Pengangguran teknologis
- Keamanan ekonomis
- Organisasi buruh
- Kebanggaan dalam pekerjaan
2. Pendekatan Paternalistis
      Pendekatan paternalistis merupakan pendekatan kebapakan, dimana manajer berperilaku sebagai seorang ayah dalam mengarahkan bawahannya. Bawahan memperoleh perlakukan yang sangat baik, dimana fasilitas diberikan tanpa pertimbangan matang atas urgensi dari fasilitas tersebut. Contohnya : karyawan diberikan pinjaman uang, pendirian toko karyawan yang memungkinkan karyawan dapat membeli secara kredit toko tersebut.
     Secara garis besar, pendekatan paternalistis merupakan perlakuan manajer ke karyawan selayaknya perlakuan ayah ke anaknya. Kelemahan pendekatan paternalistis membuat karyawan menjadi manja, yang dapat menurunkan produktivitasnya karyawan, serta menurunkan keuntungan perusahaan, dan kelangsungan hidup perusahaan dapat terancam.
3. Pendekatan Sistem Sosial
      Pendekatan sistem sosial merupakan pendekatan yang memandang bahwa perusahaan merupakan organisasi yang memiliki sistem yang kompleks, dan organisasi yang berjalan di lingkungan yang kompleks juga
      Pendekatan sistem sosial pada intinya berlandaskan pada interaksi yang harmonis, saling membutuhkan, saling melengkapi, saling menghargai, sehingga menjadi suatu sistem sosial yang seutuhnya, dikarenakan seluruh kompenen sosial berfungsi sesuai dengan peran masing – masing.
       Pendekatan sistem sosial dapat berjalan dengam baik, dengan indikator interaksi vertikal dan horizontal berjalan mulus, serta produktivitas dan loyalitas karyawan yang meningkat, dapat dicapai melalui komunikasi baik itu formal maupun informal di dalam organisasi.

2.5 Tantangan MSDM

           Pertumbuhan bisnis yang begitu cepat membuat apa yang dilakukan manajer sumber daya manusia dan cara mereka melakukannya, pada saat ini telah mengalami perubahan dari masa – masa sebelumnya. Menurut Dessler, tantangan yang dihadapi manajemen sumber daya manusia meliputi :

1. Perkembangan Teknologi
Kemajuan teknologi secara drastis mengubah bagaimana manajer sumber daya manusia melakukan pekerjaan mereka
 Perkembangan teknologi mewajibkan manajemen sumber daya manusia harus menerapkan aplikasi teknologi ke dalam peoses pengelolaannya sehingga pengelolaan sumber daya manusia menjadi efektif dan efisien. Sebagai contoh perektrutan melalui facebook, pemberi kerja dapat mengakses kandidat via papan pekerjaan facebook. Ini mempermudah cara merekrut dan mempromosikan penawaran pekerjaan.
2. Globalisasi dan Kompetisi
Globalisasi merujuk pada perusahaan yang memperluas penjualan, kepemilikan, dan atau manufaktur mereka ke pasar baru di luar negeri. Contoh Toyota membangun Camry di Kentucky, Dell merakit komputer di Tiongkok, dll. Globalisasi mendorong pemberi kerja untuk lebih efisien.
3. Deregulasi
Tantangan lainnya yaitu deregulasi, di beberapa negara pemerintah melucuti regulasi, di Amerika Serikat dan Eropa. Misalnya, aturan yang melarang bank komersial melakukan ekspansi ke dalam perdagangan sah dilonggarkan, dan sebagainya.
4. Sifat Pekerjaan
Cara seseorang dalam bekerja dipengaruhi oleh teknologi, dampaknya akan terlihat pada keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan pekerja pada saat ini. Pada saat ini organisasi harus berani berinvestasi pada human capital yaitu suatu kondisi pekerja yang memiliki pengetahuan, pendidikan, keahlian, dan kecakapan yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi yang cepat.
5. Demografi Tenaga Kerja
Generasi Y adalah generasi pekerja yang lebih muda yang memiliki nilai-nilai kerja berbeda dibanding orang tua mereka. (Generasi Y disebut dengan Millenials, kira-kira dilahirkan dari 1977 hingga tahun 2002), mereka menggantikan generasi pekerja sebelumnya yaitu generasi X yang kira-kira dilahirkan 1965 hingga tahun 1976. Berdasarkan hasil studi pekerja yang lebih tua lebih berkemungkinan bersifat kerja sentris yaitu lebih berfokus pada pekerjaan dibandingkan keluarga dalam hal keputusan karier
 Sedangkan para pekerja generasi Y cenderung lebih bersifat keluarga sentris atau dual sentris yaitu menyeimbangkan kehidupan keluarga dan kerja. Oleh sebab itu organisasi harus mampu menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga pekerja, agar para pekerja mampu bekerja dengam kinerja yang

2.6 Profil Restoran Eggsperience

     Eggsperience merupakan salah satu restoran yang  berada di Jl. Cendrawasih No.4, 9 Ilir, Ilir Tim. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan 30113 . Eggsperience pertama kali dibuka pada tanggal 22 Januari 2017. Eggsperience menjadi salah satu tempat nongkrong asik bagi anak muda karena restoran ini bukan saja menjual makanan ataupun minuman tetapi juga menyajikan tempat dengan suasana nyaman dan santai. Bukan cuma sebagai tempat untuk anak muda tapi juga untuk berbagai kalangan bahkan hingga anak-anak.

     Restoran ini menyajikan makanan dan minuman dengan harga terjangkau . Eggsperience menjamu pengunjung maupun pelanggan dengan tempat duduk di bagian outdoor maupun indoor. Tempat ini didekor dengan sedemikian rupa sehingga sangat cocok untuk bersua foto. Eggsperience juga berada di lokasi yang mudah dijangkau baik berjalan kaki ataupun berkendaraan. Sehingga tak salah jika restoran ini dijadikan sebagai tempat nongkrong yang asik.

2.7 Proses MSDM di Eggsperience

 Restoran Eggsperience melakukan serangkaian proses manajemen sumber daya manusia, diantaranya :

1. Pengadaan SDM
Manajer akan melihat bagian dalam restoran  yang membutuhkan karyawan. Jika ada bagian yang membutuhkan karyawan maka manajer akan membuka lowongan pekerjaan.

2. Seleksi Karyawan
Karyawan yang telah melamar pekerjaan akan diseleksi langsung oleh manajer. Disini manajer akan memberikan pertanyaan-pertanyaan dan beberapa tes untuk calon karyawan.

3. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Karyawan baru yang telah diterima akan diberikan pelatihan dalam masa training selama dua bulan untuk mendapatkan karyawan yang benar-benar memiliki kemampuan serta berkompeten.

4. Pengintegrasian
Manajer akan memberikan arahan kepada karyawan agar bekerja dengan giat dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sehingga dapat membuat pelanggan puas dan dapat memberi laba bagi restoran.
Restoran Eggsperience sendiri mempekerjakan 6 waiters, 6 orang di bagian dapur dan 2 orang kasir.

   
2.8 Permasalahan dan Solusi MSDM di Eggsperience

Permasalahan yang dialami dalam restoran Eggsperience :

1. Persediaan makanan yang didatangkan oleh supplier lama.
2. Beberapa masalah teknis.
3. Banyaknya tempat makan yang menjamur membuat Eggsperience sepi.

Berikut adalah beberapa solusi dari permasalahan diatas :

1. Berusaha mencari supplier baru yang mampu mengantar stock lebih cepat sehingga persediaan tidak sampai kehabisan.
2. Masalah teknis dapat diatasi jika semua karyawan bekerja sama menyelesaikan dan memperbaikinya.
3. Sebaiknya, Eggsperience  melakukan promosi melalui sosial media karena sosial media dapat menjadi alat yang efektif untuk melakukan promosi, misal promosi bagi pengunjung atau pelanggan yang berulang tahun, memberikan diskon bagi pelanggan yang selalu datang. Hal tersebut dapat dilakukan untuk mempertahankan pelanggan lama maupun mendatangkan pelanggan baru. Selain itu juga selalu utamakan pelayanan yang terbaik.


Bab III
Penutup

3.1 Kesimpulan

1. MSDM merupakan ilmu dan seni dalam perencanaan , pengorganisasian, pengarahan,  dan pengevaluasian atas sumber daya manusia saat pengadaan, pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan dan kebutuhan masyarakat.
2. Restoran Eggsperience merupakan tempat makan dan nongkrong yang asik karena restoran ini menyajikan suasana yang nyaman dan santai.

3.2 Saran

Sebaiknya setiap karyawan yang ada di Eggsperience bekerja sama dan bekerja lebih giat lagi, berikan pelayanan terbaik dan bersikap lebih ramah lagi sehingga pelanggan merasa puas. Selain itu, senantiasa menjaga kualitas makanan.


Daftar Pustaka

Batjo, Nurdin dan Mahadin Shaleh. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Makassar : Aksara Timur.

Saihudin. 2019. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sidoarjo : Uwais Inspirasi Indonesia.

https://www.kajianpustaka.com/2017/11/pengertian-jenis-dan-sistem-pelayanan-restoran.html?m=1


Berikut adalah videonya :

Selamat Menonton



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mind Mapping

Review Jurnal MSDM

Komunikasi Organisasi