Tugas Mengelola Konflik Antar Kelompok beserta Kasus PT di Indonesia
TUGAS PERILAKU ORGANISASI
Mengelola Konflik antar Kelompok
Dosen
: Charisma Ayu Pramuditha, M.HRM
KATA
PENGANTAR
Segala puji
syukur atas Berkat dan Rahmat Allah SWT, karena tanpa berkat dan rahmat-Nya,
saya tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat
waktu.
Saya mengharapkan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan
terima kasih kepada Ibu Charisma selaku dosen dengan mata kuliah perilaku
organisasi yang membimbing saya dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan
kritik dan saran anda. Demi tercapainya makalah yang sempurna dimasa
mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dijadikan sumber dalam
kegiatan belajar.
Palembang, 09 Mei
2018
Penulis
Daftar Isi
1.1
Latar Belakang
1.2
Tujuan
1.3
Rumusan Masalah
1.4
Manfaat Penulisan Makalah
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Pengertian dari Kelompok dan Konflik
2.2
Pandangan Tentang Konflik
2.3
Jenis-Jenis Konflik
2.4
Definisi Konflik Dilihat dari Akibatnya
2.5 Penyebab Konflik Antar Kelompok
2.6 Lima Gaya Penanganan Konflik
2.7 Mengelola Konflik Antar Kelompok Melalui
Simulasi
2.8 Contoh Kasus dan Penyelesaiannya
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan
3.2
Saran
Kelompok adalah dua orang karyawan atau lebih yang saling mempengaruhi
sehingga perilaku atau hasil karya seorang anggota dipengaruhi oleh anggota
lainnya. Perilaku setiap individu
dalam suatu organisasi pasti memiliki beberapa perbedaan. Seorang manajer harus
mampu mengelola perbedaan individu-individu untuk mencapai tujuan dari
organisasi. Tak jarang koflik bisa terjadi karena adanya perbedaan ataupun
kesalahpahaman. Tindakan yang melenceng dari salah seorang anggota dalam
organisasi dapat sangat mempengaruhi perilaku anggota lain ataupun tujuan dari
organisasi itu sendiri.
Keberhasilan dari suatu
organisasi sangat tergantung dari pola penerapan manajemen yang baik. Semakin
baik suatu pola manajemen maka organisasi tersebut pasti bisa mencapai tujuannya dan menyelesaikan berbagai konflik yang ada. Oleh karena itu, setiap
orang diharapkan memahami pengelolaan konflik antar kelompok.
1.2
Tujuan
Tujuan dari
penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mengenai Mengelola Konflik Antar Kelompok.
2. Apa saja pandangan mengenai konflik itu sendiri?
3. Apa saja jenis-jenis konflik?
4. Apakah definisi dari konflik dilihat dari
akibatnya ?
6.
Bagaimana penyelesaian konflik yang benar menurut gaya penangannanya ?
7.
Bagaimana cara mengelola konflik melalui stimulasi ?
1.4 Manfaat
Penulisan Makalah
1.
Memahami apa
sebenarnya kelompok dan konflik tersebut.
2.
Mengetahui
pandangan mengenai konflik itu sendiri.
3.
Mengetahui
definisi konflik jika dilihat dari akibatnya.
4. Mengetahui penyebab terjadinya konflik.
5. Memahami
lima gaya penanganan konflik.
6. Mengetahui pengelolaan konflik melalui
stimulasi.
7. Mendapatkan informasi dari sebuah konflik dan
penyelesaiannya.
2.1
Definisi
Konflik Antar Kelompok
a. Kelompok
adalah dua orang karyawan atau lebih
yang saling mempengaruhi sedemikian rupa sehingga perilaku atau hasil karya
seseorang dipengaruhi oleh hasil karya anggota lainnya.
b. Konflik
Berasal
dari kata con-fligere atau confictum yang artinya semua bentuk benturan,
tabrakan, ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi dan interaksi-interaksi
yang antagonis bertentangan.
Konflik
adalah relasi-relasi psikologis yang antagonis, berkaitan dengan tujuan-tujuan
yang tidak bisa disesuaikan, interes-interes yang eksklusif dan tidak bisa
dipertemukan, sikap-sikap emosional yang bermusuhan.
2.2 Pandangan
Tentang Konflik
v Pandangan
Tradisional : ‘’Konflik itu
merugikan, sehingga harus dihindari’’
v Pandangan
Modern
:
‘’Konflik itu bermanfaat, sehingga bila perlu harus diciptakan’’
2.3 Definisi
Konflik Dilihat dari Akibatnya
§ Functional Conflict
o
Menggambarkan informasi antara
kelompok-kelompok yang mempertinggi dan menguntungkan hasil karya organisasi.
§ Dysfunctional Conflict
o
Setiap konfrontasi atau interaksi apapun
yang timbul diantara kelompok-kelompok yang merintangi tercapainya tujuan organisasi.
2.4 Jenis-jenis
Konflik :
1. Konflik
dalam diri individu
2. Konflik
antar individu
3. Konflik
antar kelompok-individu
4. Konflik
antar kelompok
2.5 Penyebab konflik antar kelompok
:
1. Saling
ketergantungan
2. Perbedaan
dalam tujuan
3. Perbedaan
dalam persepsi
4. Terbatasnya
sumber daya
5. Struktur
imbalan yang berbeda antar kelompok
2.6 Lima Gaya Penanganan Konflik
1. Integrating
Ø Pihak-pihak
yang secara bersama-sama mengidentifikasi masalah yang dihadapi, kemudian
mencari, mempertimbangkan dan memillih solusi alternatif pemecahan masalah.
Ø Gaya
ini cocok untuk memecahkan isu kompleks yang disebabkan oleh kesalahpahaman,
tetapi tidak sesuai untuk memecahkan masalah yang disebabkan oleh sistem nilai
yang berbeda
Ø Kelemahan
utama terdapat pada waktu yang lama dalam penyelesaian masalah.
2. Obloging
(Smoothing)
Ø Lebih
memusatkan perhatian untuk memuaskan orang daripada diri sendiri.
Ø Gaya
ini memberi upaya untuk mengurangi perbedaan dan menekankan pada persamaan
diantara pihak yang terlibat.
Ø Kekuatan
strategi ini terletak pada upaya untuk mendorong terjadinya kerjasam.
Ø Kelemahannya,
penyelesaian konflik bersifat sementara dan tidak menyentuh masalah pokok yang
ingin dipecahkan.
3. Dominating
Ø Orientasi
pada diri sendiri, kurang peduli pada orang lain.
Ø Gaya
memaksa
Ø Untuk
menyelesaikan masalah yang tidak penting dan waktu pengambilan keputusan yang
mepet..
Ø Kekuatan
utama pada waktu yang sedikit.
Ø Kelemahan,
menimbulkan kejengkelan dan rasa berat hati menerima keputusan.
4. Avoiding
Ø Taktik
menghindar untuk masalah sepele.
Ø Tidak
cocok menyelesaikan masalah yang buruk.
Ø Kekuatan,
saat menghadapi situasi yang ambigu.
Ø Kelemahan,
tidak menyelesaikan pokok masalah dan bersifat sementara.
5. Compromising
Ø Gaya
yang menempatkan pada posisi moderat (keseimbangan antara kepentingan diri
sendiri dan orang lain).
Ø Pendekatan
saling memberi dan menerima diantara pihak.
Ø Cocok
untuk menyelesaikan masalah dari pihak dengan tujuan berbeda tapi berkekuatan
sama.
Ø Prosesnya
demokratis, tidak ada yang dikalahkan.
Ø Bersifat
sementara, mencegah munculnya kreativitas dalam penyelesaian masalah.
2.7 Mengelola Konflik Antar Kelompok
Melalui Stimulasi
1. Komunikasi
2. Mendatangkan
orang luar ke dalam kelompok
3. Mengubah
struktur organisasi
4. Mendorong
adanya persaingan
2.8 Contoh
Kasus Perilaku Organisasi dan Penyelesaiannya
Nindya Karya, BUMN Pertama Jadi Tersangka Korupsi di
KPK
Wakil Ketua KPK, Laode M Syarief mengumumkan PT Nindya
Karya sebagai tersangka korupsi Dermaga Sabang. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menetapkan PT
Nindya Karya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pembangunan dermaga
bongkar pada kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas Sabang, Aceh, tahun
anggaran 2006-2011. Nindya Karya, dijerat bersama PT Tuah Sejati.
Penetapan tersangka terhadap Nindya Karya ini, menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai tersangka korporasi pertama di lembaga antirasuah.
"Perlu lagi saya sampaikan bahwa khusus untuk kasus ini, ini juga adalah kasus pertama yang melibatkan BUMN sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam jumpa pers, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/4).
Syarif berharap dengan penetapan Nindya Karya sebagai tersangka korupsi ada perubahan sistem pencegahan korupsi di dalam tubuh perusahaan plat merah lainnya. Menurut dia, perusahaan BUMN seharusnya memiliki tata kelola yang lebih baik dari perusahaan swasta.
Penetapan tersangka terhadap Nindya Karya ini, menjadikan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai tersangka korporasi pertama di lembaga antirasuah.
"Perlu lagi saya sampaikan bahwa khusus untuk kasus ini, ini juga adalah kasus pertama yang melibatkan BUMN sebagai tersangka," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam jumpa pers, di gedung KPK, Jakarta, Jumat (13/4).
Syarif berharap dengan penetapan Nindya Karya sebagai tersangka korupsi ada perubahan sistem pencegahan korupsi di dalam tubuh perusahaan plat merah lainnya. Menurut dia, perusahaan BUMN seharusnya memiliki tata kelola yang lebih baik dari perusahaan swasta.
Nindya Karya dan PT Tuah Sejati diduga ikut berperan
merugikan negara hingga Rp313 miliar dalam pelaksanaan proyek pembangunan
Dermaga Sabang senilai Rp793 miliar. Nindya Karya mendapat keuntungan sebesar
Rp44,68 miliar, sementara PT Tuah Sejati sebesar Rp49,9 miliar.
Syarif mengatakan penetapan tersangka terhadap korporasi dilakukan agar pihak-pihak yang tak bertanggung jawab memakai korporasi untuk melakukan kejahatan. Selain itu, lanjutnya untuk memaksimalkan pengembalian kerugian negara dalam korupsi yang melibatkan korporasi.
"Ini bukan hal baru karena di negara-negara lain sudah melakukannya dan sudah lazim," ujarnya.
Dalam kasus ini PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati menjadi penggarap proyek pembangunan Dermaga Sabang tahun anggaran 2006-2011. Namun, dalam pelaksanaannya kedua korporasi itu melimpahkan pengerjaan pokok proyek itu kepada PT Budi Perkasa Alam.
Sebelumnya, terkait penetapan tersangka korporasi dalam kasus korupsi, KPK telah menetapkan PT Duta Graha Indah yang sekarang telah berubah nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjinering sebagai tersangka dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana dan Wisma Atlet Sea Games, Palembang, Sumatera Selatan.
Syarif mengatakan penetapan tersangka terhadap korporasi dilakukan agar pihak-pihak yang tak bertanggung jawab memakai korporasi untuk melakukan kejahatan. Selain itu, lanjutnya untuk memaksimalkan pengembalian kerugian negara dalam korupsi yang melibatkan korporasi.
"Ini bukan hal baru karena di negara-negara lain sudah melakukannya dan sudah lazim," ujarnya.
Dalam kasus ini PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati menjadi penggarap proyek pembangunan Dermaga Sabang tahun anggaran 2006-2011. Namun, dalam pelaksanaannya kedua korporasi itu melimpahkan pengerjaan pokok proyek itu kepada PT Budi Perkasa Alam.
Sebelumnya, terkait penetapan tersangka korporasi dalam kasus korupsi, KPK telah menetapkan PT Duta Graha Indah yang sekarang telah berubah nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjinering sebagai tersangka dalam pembangunan Rumah Sakit Pendidikan Khusus Penyakit Infeksi dan Pariwisata Universitas Udayana dan Wisma Atlet Sea Games, Palembang, Sumatera Selatan.
Penyelesaian :
1. KPK harus lebih sigap lagi dalam
mengusut dan memberantas kasus korupsi agar negara tidak lagi mengalami
kerugian.
2. Setiap orang yang telah diberi
tanggung jawab jangan menyelewenagkan kekuasaanya yang dapat merugikan orang
lain.
BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan
- Kelompok adalah dua orang karyawan
atau lebih yang saling mempengaruhi sehingga perilaku atau karya dipengaruhi
oleh perilaku atau karya anggota lainnya.
- Konflik adalah relasi psikologis
yang anatagonis dengan tujuan yang tidak bisa disesuaikan, interes yang
eksklusif dan tidak bisa dipertemukan dan sikap emosional yang saling
bermusuhan.
- Konflik antar kelompok ada yang
merugikan dan ada juga yang bermanfaat.
- Konflik dapat diselesaikan dengan
komunikasi, mendatangkan orang luar ke dalam kelompok, mengubah stuktur
organisasi, mendorong adanya persaingan.
3.2 Saran
- Jadilah pimpinan yang bijak karena
keberhasilan suatu organisasi tergantung dari pemimpin.
- Ketidaksesuaian masih dapat
diatasi melalui pengelolaan konflik yang baik oleh karena itu, perluas jaringan
komunikasi dalam organisasi agar tak ada penyelewengan atau tindakan yang dapat
merugikan organisasi itu sendiri. Dengan adanya komunikasi yang baik
menunjukkan pula adanya kerjasama dan pengawasan yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
- Materi Kuliah Perilaku Organisasi (Mengelola Konflik Antar Kelompok
-
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20180413190053-12-290665/nindya-karya-bumn-pertama-jadi-tersangka-korupsi-di-kpk
Komentar
Posting Komentar